Al-Qur'an Hadits Online: Al-Fatihah merupakan bahasa Al-Qur'an yang dijadikan Allah sebagai surat pembukaan dalam lembar pertama dalam Al-Kitabul Qur'anul Karimullah yang artinya adalah pembukaan, agar hati setiap epmbaca Qur'an terbuka hijab hatinya dari kelam kepada terang benderang, terbuka pula fikirannya dari keruwetan kepada wawasan luas tiada tersempitkan oleh siapapun dan apapun di jagat Allah ini.
Kata kunci pembuka dalam surat Al-Fatihah terdapat di ayat ke 6 :
اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ
Artinya:
"Tunjukilah kami jalan yang lurus." (Q.S. 1. Al-Fatihah, A. 6).
Awalnya bisa saja hati itu bengkak bengkok tanpa arah tujuan pasti, penuh kebingungan bin kebimbangan bin was-was dan ragu-ragu, sehingga gelap hati, sempit hati, mudah cemas terhadap segala sesuatu, jauh dari ketenangan, ketentraman, kedamaian dan jauh dari kebahagiaan. Namun tatkala Al-Fatihah telah memasuki hati, maka semua Al-Iblisi was Syaithoni pudar dari channel hati, tak lagi disurupi bin kesurupan, karena channel hati tertuju link khusus kepada Allah saja dan tidak pakai yang lain selain Allah doang.
Awalnya bisa saja fikiran butek bin keruh bin kotor bin ruwet bin hoyong sempoyongan karena terlalu tinggi angan-angan bin hayalan di bumi Allah ini, sehingga aqal lebih cenderung aqal-aqali untuk keuntungan pribadi. Namun setelah aqal lebih cenderung memikirkan makna Al-Fatihah, aqalpun mulai berhenti aqal-aqali dan aqal lebih cendrung merenungi rintis jalan lurus menuju ilahi dengan penuh sadar diri tanpa dirasuki unsur hantui wal thoguti wa syettan alas comberani, maka aqal kontak ke hati memadu dalam konsentrasi diri sehingga batin mengucap: "ilahi anta maqshudi, wa ridhoka mathlubi, a'tini mahabbaka, wa bi qurbika, wa bi ma'rifatika, anta robbi wa ana abdika."
Itulah makna tersirat dari surat Al-Fatihah untuk membuka hati dan fikiran kita dari lembah kegelapan menuju puncak cahaya di atas cahaya, yang cahayaNya meliputi segala. Allaaahu Akbar. www.Alquranhaditsonline.blogspot.com
Sumber: Hasil Perenungan Kiyai Mas Gun.
"Tunjukilah kami jalan yang lurus." (Q.S. 1. Al-Fatihah, A. 6).
Awalnya bisa saja hati itu bengkak bengkok tanpa arah tujuan pasti, penuh kebingungan bin kebimbangan bin was-was dan ragu-ragu, sehingga gelap hati, sempit hati, mudah cemas terhadap segala sesuatu, jauh dari ketenangan, ketentraman, kedamaian dan jauh dari kebahagiaan. Namun tatkala Al-Fatihah telah memasuki hati, maka semua Al-Iblisi was Syaithoni pudar dari channel hati, tak lagi disurupi bin kesurupan, karena channel hati tertuju link khusus kepada Allah saja dan tidak pakai yang lain selain Allah doang.
Awalnya bisa saja fikiran butek bin keruh bin kotor bin ruwet bin hoyong sempoyongan karena terlalu tinggi angan-angan bin hayalan di bumi Allah ini, sehingga aqal lebih cenderung aqal-aqali untuk keuntungan pribadi. Namun setelah aqal lebih cenderung memikirkan makna Al-Fatihah, aqalpun mulai berhenti aqal-aqali dan aqal lebih cendrung merenungi rintis jalan lurus menuju ilahi dengan penuh sadar diri tanpa dirasuki unsur hantui wal thoguti wa syettan alas comberani, maka aqal kontak ke hati memadu dalam konsentrasi diri sehingga batin mengucap: "ilahi anta maqshudi, wa ridhoka mathlubi, a'tini mahabbaka, wa bi qurbika, wa bi ma'rifatika, anta robbi wa ana abdika."
Itulah makna tersirat dari surat Al-Fatihah untuk membuka hati dan fikiran kita dari lembah kegelapan menuju puncak cahaya di atas cahaya, yang cahayaNya meliputi segala. Allaaahu Akbar. www.Alquranhaditsonline.blogspot.com
Sumber: Hasil Perenungan Kiyai Mas Gun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar